Mata-mata yang tertancap di dinding angin selalu menatapku dengan tajam seolah ingin merobek-robek tubuhku dengan pandangannya. Hari-hari pun semakin menyempitkan jalannya untuk kulalui. Seakan kini tak ada lagi nafas yang disisakan untuk kuhirup agar darahku terus mendidih memanaskan jantung kehidupanku yang beku kaku terkubur salju kehancuran.... (Original Created : Revan Aditya Pahlevi)